surat cinta terbuka

Jumat, 26 Februari 2010

Sahabat,...
Semoga Allah Sang kekasih sejati senantiasa memayungimu dengan rahmat-Nya. Sesungguhnya limpahan cinta-Nya kepada segenap makhluk begitu melimpah…tiada batas. Oleh karena itu, letakkan jemari pada jantungmu, rasakan degubnya setiap waktu. Adakah asma-Nya berdegub bersama aliran darahmu? Ia telah melukis kuasa-Nya pada wajahmu sehingga tercipta sebaik-baiknya rupa. Letakkan jemari pada hatimu dan akalmu, rasakan pelita ilmu dan hikmah yang menyala setiap waktu sehingga tercipta dunia yang indah tiada tara.

Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan jantung hati dalam rongganya dan meniupkan ruh-Nya.
Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan hikmah dan ilmu dalam wadahnya dan meniupkan cahaya-Nya.
Ia sungguh tak terbandingkan dengan seseorang yang kau letakkan padanya cinta sematimu.
Ia sungguh tak tertandingi dengan seseorang yang telah merampas rindumu setiap waktu.

Resapilah salah satu nasyid Raihan ini ;

Hatiku merayu rindu..
Kasihku pada-Mu syahdu..
Munajat hamba pada-Mu
Mengharap kasih sayang-Mu.

Apakah yang mengalir dalam nadimu saat menyandingkannya dengan-Nya? Degub nafsu dan keinginan meluap untuk memiliki, untuk menguasai, sepenuh-penuhnya.

Sahabat,...
Cinta pada selain-Nya adalah semu belaka. Seperti fatamorgana. Benarkah ia sepenuhnya mencintaimu? Menerimamu apa adanya? Mendambamu walau engkau mengecewakannya?
Benarkah cintanya setinggi gunung Fujiyama sehingga untuk mendapatkan balas kasihmu, lautan berapi rela ia sebrangi? Benarkah janji-janjinya, bahwa ia ingin tetap berada di sisimu apapun yang akan terjadi, meskipun kerentaan telah mendatangimu, meskipun topaan badai menghadangmu walau kan senantiasa menyakitinya?

Tentu tidak. Sebab ia sebagaimana dirimu, hanya menginginkan jasad dan duniamu belaka. Ia hanya menginginkan sepenggal kesemuan yang terpancar indah dari ragamu. Percayalah semua itu hanya angan belaka!

Adakah cinta sejati ada padamu dan dia tanpa karunia dari-Nya? Tentu tidak. Sebab cinta sejati adalah cinta dalam rangka ketaatan kepada-Nya. Cinta sejati adalah menyatukan rasa dalam syari’atnya

Percayakah engkau bahwa Ia selalu menatap kita penuh cinta walau kita tak sedetikpun bersujud kepada-Nya.
Sesungguhnya kegembiraan-Nya menyambut seorang hamba yang bertaubat, lebih marak rasa yang terpancar dari seorang pengembara yang menemukan kembali keledai dan perbekalannya, sementara ia dalam kondisi letih, lapar dan mengantuk. Selangkah kita mendekat pada-Nya, seribu langkah Ia mendekat pada kita. Subhanallah…

Sahabat,...
Inilah janji-Nya pada kita makhluknya:
“Wahai anak adam, kenapa engkau tidak memperhatikan Aku? Tahukah engkau bahwa engkau berada dalam pengawasan mata-Ku dalam kesepianmu, dan kala nafsumu bergejolak. Ingatlah Aku dan mintalah kepada-Ku agar Aku cabut nafsu itu dari hatimu dan Aku pelihara engkau dari berbuat maksiat kepada-Ku dan Aku jadikan engkau benci kepada perbuatan itu. Akan aku mudahkan engkau mentaati-Ku. Akan Aku jadikan engkau cinta kepada ketaatan itu serta Aku jadikan dia indah dalam pandanganmu.

Wahai anak adam, Aku hanya menyuruhmu agar supaya engkau meminta pertolongan kepada-Ku dan berpegang erat kepada tali agamu-Ku. Dan jika tidak begitu Aku akan menjauhkan diri darimu. Aku sebenarnya tidak memerlukan engkau dan engkaulah yang memerlukan Aku. Aku telah menciptakan dunia ini dan Aku memudahkan di untuk memenuhi keinginanmu, tidak lain supaya engkau bersiap-siap untuk menemui-Ku dan engkau membawa perbekalan darinya agar supaya engkau jangan berpaling dari-Ku dan kekal di atas bumi.

Ketahuilah olehmu, bahwa negeri akhirat itu adalah lebih baik bagimu daripada dunia ini. Oleh sebab itu, janganlah engkau pilih yang lain dari yang telah Aku pilihkan untukmu, dan janganlah engkau benci menemui Aku, karena siapa saja yang benci menemui-Ku, Akupu akan benci menemuinya dan siapa saja yang rindu bertemu dengan-Ku, Aku pun rindu menemuinya.” (Hadits Qudsi)

Sahabat,...
Betapa indah janji cinta-Nya. Jauh sekali dari cinta syahwat yang kerap kali kita rasakan ketika melihat seorang berwajah indah di dekat kita. Jauh sekali dari cinta ragawi yang kadangkali lebih banyak menyakiti hati, jiwa dan raga.

Usia kita terbatas, Sahabat,...
Alangkah merugi jika kita memberikan cinta kita seluruhnya pada seseorang yang tak semestinya.
Cinta manusia yang kamu cinta secara sederhana.
Cinta bunga-bunga yang menawan secara sederhana. Sederhana..
Cinta apapun secara sederhana
Karena masih ada cinta yang teramat istimewa, yakni cinta pada Sang Pemberi CINTA, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Teramat rugi jika kita mengabaikannya…
Semoga kita menjadi pecinta sejati yang cintanya penuh kepada pemberi cinta.


sumber : wanita muslimah yang cantik dan salehah

99 langkah menuju kesempurnaan

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman ;

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa
kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti ngobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang

Smg ini bisa menjadi cerminan hidup kita sehari-hari..
Aamiieeen,.61x.

sumber" wanita muslimah yang cantik dan salehah

antara pesbuk dan manusia produktif

Kecanggihan teknologi informasi khususnya internet telah membawa kemajuan yang sangat pesat di seluruh aspek kehidupan. Berapa banyak kawan lama yang kembali bersilaturahim berkat situs jejaring rekaan Mark Zuckerberg bernama Facebook ini. Berapa banyak bisnis berjalan mulus dan berkembang berkat distribusi dan jaringan melalui internet. Berapa banyak pula orang yang menjadi religius berkat siraman rohani dari berbagai situs dakwah yang bertebaran di dunia maya.

Namun dibalik manfaat kecanggihan internet itu tidak sedikit pula mudharat yang bakal menimpa penggunanya. Edward Richardson, pria asal London, Inggris tega membunuh mantan istrinya. Penyebabnya hal sepele, yakni setelah mengetahui kalau mantan istrinya tersebut telah mengubah status ’single’ di Facebooknya..
makany wahai saudaraku,..jgnlah membiasakan suatu kebohongan dgn dalil apapun. Tidak sedikit juga pengguna internet menjadi tidak produktif karena waktunya habis terbuang hanya untuk memperhatikan perkembangan Facebooknya.
tp klo dha gabung digroup ini,dan membaca inbox2 yg mazz krm tiap hariny,insya Allah bermanfaat bagi kita smua,iya kan?
qiqiqi,..61x, insya Allah ya,amieen,.61x.

Jika Facebook dan produk internet lainnya telah melalaikan dan menurunkan produktivitas kita sebagai seorang muslim itu tandanya kita harus waspada. Islam –dengan ke-syumul-annya– menawarkan konsep “MANUSIA PRODUKTIF” kepada setiap orang sekaligus mengantarkan mereka menembus nilai-nilai ilahiyyah yang sering tertutup oleh tabir kegelapan jahiliyyah. Sekurang-kurangnya ada 4 prinsip yang diutarakan sebagai konsep Islam dalam membina manusia menjadi muslim produktif, duniawi dan ukhrawi;

1). mengubah paradigma hidup dan ibadah. Dalam Islam, hidup bukanlah menuju kematian, akan tetapi menuju kehidupan yang abadi. Hidup merupakan ladang amal yang akan dituai hasilnya di kehidupan abadi nanti yaitu di ahkirat. Sehingga hidup ini merupakan durasi penyeleksian manusia dari amalan-amalannya, dari produktivitasnya di pentas dunia. Mana di antara mereka yang tingkat produktivitasnya tinggi/baek dan mana yang tidak. Allah swt berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS 51:56)

Apabila paradigma (cara pandang) terhadap Facebook dan produk internet lainnya sebagai sarana atau media yang memberikan kemudahan kepada kita untuk beribadah kepada Allah SWT maka peningkatan produktivitas kita akan mengalami lonjakan kenaikan yang tinggi karena media ini telah memberi banyak manfaat kepada kita, bukan menjadi sarana yang menjerumuskan kita kepada kesia-siaan, waktu yang terbuang dan berbagai kemudharatan lainnya.

2). memelihara kunci produktivitas, yaitu hati. Rasulullah saw bersabda: “Ingatlah dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka akan baiklah seluruh jasadnya. Dan apabila daging itu rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, itu tidak lain adalah hati”.

Hati merupakan “ruh” bagi semua potensi yang kita miliki. Jika hati kita bersih pikiran dan tenaga tidak akan tercurahkan serta tersalurkan untuk melihat foto-foto orang lain yg terbuka auratny atau bahkan fulgar, jgnlah kita menulis status/komentar yg tdk manfaat.

Wahai saudaraku,...
mulailah dari diri kita, MULAI DARI SEKARANG JUGA,...gantikan kebiasaan2 lama kita yang suka membuka masalah2/pikiran2 yg tdk bermanfaat dan mudharot dengan menuliskannya di status kita. Gantilah dengan kebiasaan menulis hal2 yang bermanfaat, bisa dengan kutipan2 Al-Qur'an, Hadist, doa-doa, Ilmu pengetahuan, Kata2 Motivasi, dan banyak hal berguna lainnya.
Jika hati kita bersih kita juga tidak akan berbuat iseng kepada orang lain dengan mengambil gambar/foto orang lain untuk keperluan yang tidak bermanfaat.

Hati yang terpelihara dan terlindungi akan memancarkan energi yang mendorong manusia untuk beramal shaleh lebih banyak dan lebih berkualitas lagi. Produktivitasnya akan terjaga bahkan akan terus bertambah sedikit demi sedikit. Dan tidak hanya itu, ‘amaliyah-nya (produktivitas) pun akan mempunyai nilai yang abadi. Nilai ini adalah nilai keikhlasan yang jauh dari kepentingan-kepentingan pribadi dan duniawi.

3). bergerak dari sekarang. Seorang sahabat pernah berkata: “Jika engkau di pagi hari maka janganlah menunggu nanti sore, dan jika engkau di sore hari maka janganlah menunggu waktu besok”. Prinsip “bergerak dari sekarang” ini menunjukkan suatu etos kerja yang tinggi dan hamasah (semangat) beramal yang menggebu-gebu. Seorang muslim sangatlah tidak pantas jika menunda-nunda suatu amal, karena waktu dalam pandangan Islam sangatlah mahal (oleh karena itu, dalam Al-Qur’an Allah swt banyak bersumpah dengan waktu), Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna mengatakan bahwa “waktu adalah kehidupan” .

Dari prinsip ini, akan terlahir sosok-sosok manusia ‘amali. Manusia yang senantiasa menghiasi waktunya dengan produktivitas tinggi akan menjauhi hal-hal yang akan mengantarkannya kepada suatu yang sia-sia dan tak berguna. Apalagi menyibukkan waktunya untuk sekedar chatting yang sampai menunda-nunda bahkan sampai melalaikan waktu shalat. Sosok muslim yang ideal telah digambarkan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya, ia berkata: “Di antara tanda bagusnya Islam seseorang, ia senantiasa meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi dirinya”.

4). kontinuitas dalam beramal shaleh. Dalam Islam, masa produktif ialah sepanjang hayat, selama ia masih menghirup kehidupan, maka ia dituntut untuk terus beramal dan menjaga produktivitasnya, walaupun amalan itu dilakukan sedikit demi sedikit yg penting istiqomah.

Dengan prinsip kontinuitas ini, maka Islam dapat menjaga kestabilan produktivitas seorang muslim. Islam tidak membiarkan seorang muslim beramal “besar” kemudian setelah itu padam dan surut kembali. Dorongan kontinyu (dawam) dalam beramal dengan bentuk ahabul a’mali ilallah (yang paling disukai oleh Allah) merupakan dorongan terbesar bagi setiap muslim untuk senantiasa terus produktif dan menjaga produktivitasnya.

Seharusnya kita dapat menjadikan Facebook ini dan media internet lainnya sebagai sarana untuk menyebarkan fikrah Islamiyah yang bersih. Satu saja orang bisa tersentuh cahaya Allah melalui tangan kita tentu akan melapangkan jalan kita ke surga.

Dunia dan segala apa yang ada di dalamnya hanyalah sarana yang akan menghantarkan kita pada perjumpaan dengan yang Maha Pencipta. Jangan terlalu dicinta yang membuat waktu kita habis bersamanya. Amatlah merugi jika sarana ini justru menghantarkan kita kepada kehinaan di neraka jahanam. Sebagai seorang muslim kita memahami bahwa hidup ini hanya sekali.marilah kita mencari bekal sebanyak-banyakny tuk kehidupan yg abadi diakhirat nanti. Hiasilah dengan sikap produktif, kreatif, inovatif dan prostatic. Semoga kita semua menjadi manusia yang beruntung dunia akhirat. Amieeen,..61x.

sumber:wanita muslimah yang cantik dan salehah

buka tutup jilbab

Ada beberapa kasus yg saya temui ;

Kasus ke- I ;
Di sebuah resepsi pernikahan mewah seorang bos Rattan,ada seorang wanita menyapa saya. Sejenak, saya tertegun menatap wajah wanita yang mengenakan gaun malam ketat, dengan belahan rendah di bagian dada itu. Sepertinya, saya mengenali wanita tersebut. Perlu waktu sekitar satu menit sebelum saya benar-benar mengenalinya.
Anita-sebutlah demikian nama palsunya- dia adalah teman satu kantor teman saya tetapi beda divisi. Saya shock sekali melihat penampilan Anita malam itu. Pasalnya, saya terbiasa melihat dia di kantornya sehari-hari dengan pakai jilbab. Saat itu saya hanya bisa terpana dan tertegun, sedangkan Anita dengan santai dan senyum berlalu dari hadapan saya untuk menyapa tamu-tamu undangan yang lain. Masih dipenuhi oleh rasa terkejut dan penasaran, saya kemudian mencari teman kantor dia yang lain dan menceritakan perihal Anita. Teman saya itu menjawab,”Oh, Anita memang seperti itu. Buka-tutup jilbab mazz. Kalau ke pesta, atau habis dari salon, dia gak pakai jilbab.”
Hmmmm,...gt toh?

Kasus ke- II ;
Sari-bukan nama sebenarnya-seorang gadis berjilbab berterus terang kepada saya bahwa dia tidak memakai jilbab jika sedang ‘jalan’ dengan seorang lelaki yang menjadi pacarnya. Mendengar pengakuannya, alis saya terangkat dan kening saya berkerut. “Loh kok begitu nenk? Memangnya kenapa harus buka jilbab. Pacaran saja sudah di larang, ini kok ditambah buka-buka aurat?” Tanya saya.
Ternyata, Sari merasa jilbab membuatnya merasa terlihat lebih tua.
Dia bilang gini ;“Gue kan malu, Mazz. Umur gue emang lebih tua dari cowok gue, yaah….Cuma beda beberapa bulan aja sih. Kalau gue jalan sama dia pakai jilbab, gue keliatan makin tambah tuir. Lebih bebas tanpa jilbab. Kata cowok gue, gue tuh keliatan kaya anak SMA, ABG gitu loooh…Lagian, cowok gue lebih suka gue lepas jilbab kalau lagi sama dia….begitu, Mazz Adeeth...

Kasus ke- III ;
Mba Yani-ini juga nama samaran- teller sebuah bank swasta mengeluh kepada saya bahwa dia belum diperbolehkan memakai jilbab. Padahal dia sudah naik haji tahun lalu dan ingin sekali menutup auratnya dengan sempurna. Saya heran. Upsstt,..masa sih mba? Padahal kan sudah banyak bank yang pegawai wanitanya memakai jilbab bukan hanya di bank-bank Syariah. “Yah, gak tau deh mazz. Yang pasti di Bank (.???.) belum boleh pakai jilbab. Jadi, sementara ini solusi buat saya adalah buka-tutup. Berangkat pakai jilbab, selama jam kerja lepas jilbab, nanti pulang dipakai lagi.” Seperti itu Tuturnya.

Tiga kasus di atas membuat saya merenung sejenak.
Pada kasus Anita dan Sari, apa sih yang menjadi alasan kuat mereka untuk melepaskan kain penutup kepala itu ? Rasanya, tidak ada. Mereka tidak di larang oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja untuk memakai jilbab seperti Mba Yani. Mungkin yang harus di tanyakan kepada mereka adalah, apa yang menjadi dasar ketika mereka memutuskan untuk memakai jilbab.

Dasar yang utama adalah perintah Allah dalam Alquran.
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang”. (QS. Al Ahzab :59)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An Nuur :31)

Jilbab bukan sekedar mode sesaat yang dipakai jika sedang ‘trend’,atau jilbab musiman seperti bulan ramadhan kemarin, dan di lepas jika sudah tidak ‘nge-trend’ lagi,or ramadhan berlalu. Jilbab adalah kewajiban bagi seorang wanita muslim yang telah baliqh. “Bagiku jilbab adalah piagam kemenangan gilang gemilang, kemenangan terbesar bagi seorang perempuan Islam atas dirinya, atas imannya dan atas dunia.”
Subhanallah,....

Jilbab adalah identitas wanita Islam, mahkota yang harus di junjung tinggi. Jika seorang wanita telah memutuskan untuk berjilbab, maka ia harus siap dengan segala konsekuensinya. Siap menjaga sikap,lisan, dan perilakunya. Sebab, jika seorang wanita berjilbab melakukan hal-hal yang tidak semestinya, maka yang dituding bukan hanya diri wanita itu, tetapi jilbab dan Islam. Contohnya, jika seorang wanita berjilbab merokok di tempat umum, maka masyarakat akan berkata ;
“Kok pakai jilbab merokok?” Jilbab dan Islam mendapat kesan negatif. Terlepas dari segala argument tentang hak asasi seseorang untuk bebas melakukan apapun sepanjang tidak mengganggu kepentingan orang lain, wanita yang telah memutuskan untuk berjilbab hendaknya menjaga adab perilaku.

Untuk kasus buka-tutup yang diuraikan di atas, saya berpendapat bahwa sebaiknya mereka –kaum muslimah- meluruskan niat, membekali diri dengan pemahaman dan ilmu yang cukup terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memakai jilbab. Karena bagi saya, detik saat memutuskan untuk memakai jilbab sama seperti membeli ‘one way ticket’. Maksudnya, tidak bisa berjalan mundur kembali. Dalam hal ini tidak ada alasan untuk menanggalkan jilbab kecuali pada mereka yang memang muhrimnya. Untuk yang ‘terpaksa’ buka-tutup jilbab karena alasan ekonomi, maka perbanyaklah mencari ilmu untuk mempertebal keyakinan bahwa rejeki itu sudah di atur oleh-NYA. Tidak mungkin Allah mempersempit rejeki karena kita menjalankan apa-apa yang diperintahkan-NYA.

Ada teman saya seorang muslimah bilang begini ;
Saya bukanlah seorang ‘jilbaber’-jilbab super lebar dan gamis gombrong- namun saya terus belajar untuk meluruskan niat, memperkuat iman , mempertebal keyakinan dan memperbaiki diri.

Saya sendiri tidak berani ‘nge-judge’’ bahwa mereka yang memakai jilbab’biasa’ tidak sebaik mereka yang berjilbab lebar dan gamis. Sebab hanya Allah yang Maha Tahu dan berhak menilai masing-masing orang. “Don’t judge a book by its cover”

sumber:wanita muslimah yang cantik dan salehah

separuh dien

Mungkin sudah tak asing lagi istilah ini kita dengar, karna pastilah semua orang akan langsung tertuju pada satu kata : Menikah.

Ya, sudah jelas perintah untuk menyempurnakan separuh dien ini tersebut di dalam ayat suci Al Qur'an. Indah terangkai dalam salah satu firman-Nya yang kerap kali dicantumkan pada undangan-undangan walimah. Bahkan hadist-hadist pun turut mendukung perintah agama ini. Menjadi ibadah sunnah, dan menjanjikannya dengan berbagai keutamaan sekaligus ladang pahala. Namun, seperti apakah hakikat sebuah pernikahan itu sendiri?

Apakah mencintai dulu kemudian menikah, ataukah menikah untuk saling mencintai? terserah anda menginterpretasikannya. Memang yang kebanyakan terjadi adalah menikah karna terlanjur cinta. Tapi tergolong sedikit yang menikah, baru kemudian mencintai. Namun menikah karna Allah, itulah niat yang utama untuk merintis sebuah bangunan rumah tangga dalam suatu pernikahan. Awalnya aku memang sedikit bingung dengan istilah 'menikah karna Allah' ini. Juga seperti apakah makna mencintai seseorang karena Allah. Setelah Diskusi dengan Ustadz'ku beberapa bulan yang lalu, dan juga membaca seputar buku-buku Islami, membuatku ingin menuliskannya disini.

Menikah karna Allah, bisa di artikan kita meluruskan niat untuk menunaikan ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah ini, dengan siapapun yang baik menurut Allah. Ketika memilih pasangan hidup, menyertai dengan sholat istikharah, meminta petunjuk-Nya, benarkah dia yang terbaik untuk menemani sisa perjalanan hidup bersama. Kalau memang jodoh, insyaAllah dipermudah. Makanya tidak perlu khawatir kalau kita belum terlalu mengenal calon pasangan hidup kita. Karena Allah pastilah lebih mengetahui yang terbaik untuk kita. Alasan fisik, adalah hal yang normal ketika memilih pasangan. Namun jika cantik saja sudah cukup, buat apa cantik banget? hehe..61x.
Ya, itu manusiawi. Namun, jika kita meluruskan niat, maka kita akan merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah. Bahkan ada pula yang saking meluruskan niatnya untuk menikah karena Allah, kemudian dia menerima seperti apapun kondisi calon pasangannya. Apakah dia buta, lumpuh, atau apapun.. Subhanallah..

Menikah karena Allah.. Karena Allah menyukai hamba-Nya yang menikah.. Karena banyak keutamaan dan ladang pahala dengan pernikahan.. Dengan melakukan hal-hal yang disukai Allah, maka secara tidak langsung kita sudah mencintai Allah, walaupun konteks mencintai Allah lebih luas dari itu.. Dan mencintai seseorang karena Allah, adalah mencintainya karena pada diri orang itu, terdapat sifat-sifat yang di cintai Allah.. Maka mungkin ketika suatu saat rasa cinta kepada suami/istri sudah memudar, jika mengingat kembali niat utama pernikahan itu, yaitu menikah karna Allah, mudah-mudahan tumbuh kembali benih-benih cinta, untuk bersinergi menuju cinta dan ridha Allah..

" Siapa yang menikah maka ia telah sempurna setengah keimanannya, maka takutlah kepada Allah terhadap setengah sisanya " (HR. At-Tabrani)

Duuh..bahagianya aku ketika saudara-saudariku menggenapkan separuh Dien-Nya…Subhanallah.
Baarakallaahu laka, wa baarakallahu ¡alaika, wa jamaka bainakuma fii khaiir. Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan.

Akhir minggu ini, sahabatku pun tengah melangkah menuju penyempurnaan separuh Dien-Nya..
Tinggal selangkah lagi,giliran saya sendiri kpn ya?
qiqiqi,..61x, doakan saya ya saudaraku.
smoga saya jg dlm waktu dekat ini/thn ini bs menjemput pasangan hidup yg terbaek menurut Allah Azza Wa'jalla.
Amieeen,..61x.

Saudaraku…
Menikah bukan sekedar perkara suka atau tidak suka, cinta atau tidak cinta….
Menikah lebih dari itu. Separuh agama akan terpenuhi, perjanjian yang agung akan terjadi
hingga arasy berguncang dan semesta pun bertasbih haru.
Cinta dapat dipelajari, menyukai seseorang dapat dilatih…itu bukan kebohongan.

ini adalah pesan saya buat saudara-saudariku yg akan menikah ;

Saudariku yang dicintainya karena Allah…
Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad
Tidak pula setaqwa Ibrahim, dan tidak setabah Ayyub
Suamimu hanyalah pria akhir zaman, yang punya cita-cita membangun keturunan yang shaleh
Pernikahan mengajarkan yang bernaung dibawahnya kewajiban bersama
Suami adalah nahkoda kapal, dan engkau adalah navigatornya
Suami menjadi rumah, engkau penghuninya
Suami menjadi guru, engkau muridnya
Seandainya suamimu lupa….bersabarlah mengingatkannya.

semoga kelak saudaraku menjadi suami yg sholeh, menjadi imam dunia akhirat,yang akan melahirkan para pejuang panji-panji kebenaran Islam..Amieeen,..61x

Saudaraku yang kelak menjadi imam bagi saudariku ini..
Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
Tidak pula setaqwa Aisyah, dan tidak seteguh Fatimah
Istrimu hanyalah wanita akhir zaman,yang memiliki cita-cita menjadi istri yang sholehah.
Pernikahan kelak akan mengajarkan insan yang menanunginya kewajiban bersama.
Istri menjadi tanah, maka engkau penaungnya
Istri menjadi tanaman, engkaulah pemagarnya
Istri menjadi anak kecil, engkau tempat bermanjanya.
Seandainya istrimu tulang yang bengkok, berhati-hatilah engkau meluruskannya.

semoga kelak saudariku menjadi istri yg sholehah, menjadi perhiasan dunia…yang kan melahirkan para pejuang panji-panji kebenaran Islam..
Amieeen,..61x.

sember:wanita muslimah yang cantik dan salehah

kesempurnaan

Kesempurnaan
ya semua rang ingin memiliki kesempurnaan biasanya mereka ingin memiliki kesempurnaan fisik.misalkan cantik,cakep,tinggi,langsing,semuanya idaman semua rang.
mana ada rang yang menolak semuanya ntu.
swatu ketika ku dengar rang cewe berbincang,mereka memperbincangkan kecantikan mereka.
mereka terlihat sombong dengan cantiknya ntu,seakan mereka yang paling sempurna.tapi swatu ketika ke melihat cewe yang menurutku cantik semua tubuhnya tertutup kain yang menutupi aurat mereka,subhanallah mereka cantik mengikuti agamanya dan tidak mengumbar aurat mereka.
dan swtu ketika ku mendengar teman yang kebingungan karna jerawat or luka sedikit yang menghinggap di tubuh mereka,mereka bilang"aduh...kenapa ci mukaku.kan jadinya ku gak imut lagi".
beuh....
kenapa ci mereka gak bersyukur yang uda ada pada diri mereka dan slalu merasa kurang sempurna,padahal lihat yang laen yang mukanya pas-pasan tapi mereka masih bisa bersyukurdgn yang ada pada mereka.lihat juga rang yang tak sempurna fisiknya,ada yang gak punya kaki,mata,or pa pun ntu tpi mereka masih bisa bersyukur walaupun mereka juga ingin terlihat seperti rang laen yang sempurna.
bagiku kesempurnaan ntu hanya milik Allah semata kita sebagai manusia memiliki kekurangan yang hanya dapat kita lihat sendiri bukan rang laen.
dan pernah ku berbarengan dengan seorang anak sma cewe yang tubuhnya agak big dari yang laen.dia duduk di sampingku tapi agak jauh dariku.tubuhnya yang gede membuat kursi yang didudukinya harusnya muat 3 rang tapi hanya 2 rang.tpi dia pun sadar hal ntu.swatu di perjalanan ada anak sma cewwe lagi yang naek tpi dia duduk disamping anak sma yang tubuhnya gede jelaz za dia gak bisa duduk lalu akhirnya ada yang turun lalu dia pindah.
setelah angkot berjalan kembali ada seorang ibu-ibu yang tak dapat tempat duduk lalu ia mempersilahkan ibu itu duduk di tempat yang dia duduki tapi dia membiyarkan dirinya berdiri.
sungguh baek sekali hatinya walaupun tubuhnya berbeda tapi dia memiliki hati yang indah.
aku melihatnya pun tersenyum,andai kubisa seperti dia yang tanpa malu-malu dan hati yang baek.
ya ....walaupun kita tak sempurna tapi kita juga diimbangi dengan hati yang baek.
cantik itu relatif dan bisa pudar tapi hati yang baek tak kan musnah.

kebohongan

semoga kw bahagia dengannya
semoga kw bisa menemukan kebahagian
yang tak pernah kw temukan denganku
Q tak kan berharap denganmu lagi
cukup sudah kw beri harapan palsu ntu
cukup sudah kw beri kata" manis n janji palsumu
dulu Q percaya denganmu
tapi percuma muanya
kw tak pernah anggapku
sampai dicini za harapan ntu
sudah terlalu cakit hatiku dibohongi
TITIK
aku tak kan berharap lagi