surat cinta terbuka

Jumat, 26 Februari 2010

Sahabat,...
Semoga Allah Sang kekasih sejati senantiasa memayungimu dengan rahmat-Nya. Sesungguhnya limpahan cinta-Nya kepada segenap makhluk begitu melimpah…tiada batas. Oleh karena itu, letakkan jemari pada jantungmu, rasakan degubnya setiap waktu. Adakah asma-Nya berdegub bersama aliran darahmu? Ia telah melukis kuasa-Nya pada wajahmu sehingga tercipta sebaik-baiknya rupa. Letakkan jemari pada hatimu dan akalmu, rasakan pelita ilmu dan hikmah yang menyala setiap waktu sehingga tercipta dunia yang indah tiada tara.

Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan jantung hati dalam rongganya dan meniupkan ruh-Nya.
Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan hikmah dan ilmu dalam wadahnya dan meniupkan cahaya-Nya.
Ia sungguh tak terbandingkan dengan seseorang yang kau letakkan padanya cinta sematimu.
Ia sungguh tak tertandingi dengan seseorang yang telah merampas rindumu setiap waktu.

Resapilah salah satu nasyid Raihan ini ;

Hatiku merayu rindu..
Kasihku pada-Mu syahdu..
Munajat hamba pada-Mu
Mengharap kasih sayang-Mu.

Apakah yang mengalir dalam nadimu saat menyandingkannya dengan-Nya? Degub nafsu dan keinginan meluap untuk memiliki, untuk menguasai, sepenuh-penuhnya.

Sahabat,...
Cinta pada selain-Nya adalah semu belaka. Seperti fatamorgana. Benarkah ia sepenuhnya mencintaimu? Menerimamu apa adanya? Mendambamu walau engkau mengecewakannya?
Benarkah cintanya setinggi gunung Fujiyama sehingga untuk mendapatkan balas kasihmu, lautan berapi rela ia sebrangi? Benarkah janji-janjinya, bahwa ia ingin tetap berada di sisimu apapun yang akan terjadi, meskipun kerentaan telah mendatangimu, meskipun topaan badai menghadangmu walau kan senantiasa menyakitinya?

Tentu tidak. Sebab ia sebagaimana dirimu, hanya menginginkan jasad dan duniamu belaka. Ia hanya menginginkan sepenggal kesemuan yang terpancar indah dari ragamu. Percayalah semua itu hanya angan belaka!

Adakah cinta sejati ada padamu dan dia tanpa karunia dari-Nya? Tentu tidak. Sebab cinta sejati adalah cinta dalam rangka ketaatan kepada-Nya. Cinta sejati adalah menyatukan rasa dalam syari’atnya

Percayakah engkau bahwa Ia selalu menatap kita penuh cinta walau kita tak sedetikpun bersujud kepada-Nya.
Sesungguhnya kegembiraan-Nya menyambut seorang hamba yang bertaubat, lebih marak rasa yang terpancar dari seorang pengembara yang menemukan kembali keledai dan perbekalannya, sementara ia dalam kondisi letih, lapar dan mengantuk. Selangkah kita mendekat pada-Nya, seribu langkah Ia mendekat pada kita. Subhanallah…

Sahabat,...
Inilah janji-Nya pada kita makhluknya:
“Wahai anak adam, kenapa engkau tidak memperhatikan Aku? Tahukah engkau bahwa engkau berada dalam pengawasan mata-Ku dalam kesepianmu, dan kala nafsumu bergejolak. Ingatlah Aku dan mintalah kepada-Ku agar Aku cabut nafsu itu dari hatimu dan Aku pelihara engkau dari berbuat maksiat kepada-Ku dan Aku jadikan engkau benci kepada perbuatan itu. Akan aku mudahkan engkau mentaati-Ku. Akan Aku jadikan engkau cinta kepada ketaatan itu serta Aku jadikan dia indah dalam pandanganmu.

Wahai anak adam, Aku hanya menyuruhmu agar supaya engkau meminta pertolongan kepada-Ku dan berpegang erat kepada tali agamu-Ku. Dan jika tidak begitu Aku akan menjauhkan diri darimu. Aku sebenarnya tidak memerlukan engkau dan engkaulah yang memerlukan Aku. Aku telah menciptakan dunia ini dan Aku memudahkan di untuk memenuhi keinginanmu, tidak lain supaya engkau bersiap-siap untuk menemui-Ku dan engkau membawa perbekalan darinya agar supaya engkau jangan berpaling dari-Ku dan kekal di atas bumi.

Ketahuilah olehmu, bahwa negeri akhirat itu adalah lebih baik bagimu daripada dunia ini. Oleh sebab itu, janganlah engkau pilih yang lain dari yang telah Aku pilihkan untukmu, dan janganlah engkau benci menemui Aku, karena siapa saja yang benci menemui-Ku, Akupu akan benci menemuinya dan siapa saja yang rindu bertemu dengan-Ku, Aku pun rindu menemuinya.” (Hadits Qudsi)

Sahabat,...
Betapa indah janji cinta-Nya. Jauh sekali dari cinta syahwat yang kerap kali kita rasakan ketika melihat seorang berwajah indah di dekat kita. Jauh sekali dari cinta ragawi yang kadangkali lebih banyak menyakiti hati, jiwa dan raga.

Usia kita terbatas, Sahabat,...
Alangkah merugi jika kita memberikan cinta kita seluruhnya pada seseorang yang tak semestinya.
Cinta manusia yang kamu cinta secara sederhana.
Cinta bunga-bunga yang menawan secara sederhana. Sederhana..
Cinta apapun secara sederhana
Karena masih ada cinta yang teramat istimewa, yakni cinta pada Sang Pemberi CINTA, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Teramat rugi jika kita mengabaikannya…
Semoga kita menjadi pecinta sejati yang cintanya penuh kepada pemberi cinta.


sumber : wanita muslimah yang cantik dan salehah

0 komentar: